selamat datang
dunia kahar mappasomba
Sedikit Tentangku

- kahar mappasomba
- memiliki keluarga yang sangat menyayangi satu sama lain 1. tampan 2. tinggi 3. penyayang 4. romantis 5. poros tengah 6. ...?
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 17 Mei 2012
Duduk Diam Bersama Seorang Kawan

Rooney memiliki tetangga seorang kakek tua yang tidak pernah ramah padanya. Kabarnya, kakek itu tidak suka dengan anak kecil. Inilah mengapa kakek itu tidak memiliki anak dan hanya tinggal berdua bersama istrinya.
Suatu hari, istri kakek itu meninggal. Karena tidak memiliki anak, kakek itu merasa sangat kesepian. Namun dengan kekerasan hatinya, ia yakin pasti bisa melewati semuanya.
Satu minggu berlalu, kakek itu masih terlihat sedih. Namun ia masih sering keluar rumah untuk berbelanja, berolahraga pagi dan membaca koran di beranda. Hingga suatu hari, Rooney yang hendak bermain di kebun belakang rumahnya, melihat kakek itu duduk di serambi belakang rumah sambil tertunduk.
Penasaran, Rooney kecil mulai berjinjit melewati pagar rumahnya untuk melihat kakek itu lebih jelas. Ia semakin penasaran karena kakek jahat itu nampak aneh sekali. Ia pun mulai memanjat pagar dan berjalan mendekat.
“Hey, apa yang kau lakukan di sini?” ujar kakek itu, berusaha jahat seperti biasanya. Namun kesedihan diwajahnya tak dapat ditutupi. Rooney hanya berdiri diam di depan kakek. Tak disangka, kakek itu malah mulai tersedu-sedu. Rooney pun memutuskan duduk disamping kakek itu.
Sementara ibu Rooney yang menyadari tidak ada suara Rooney bermain di halaman belakang, tergopoh-gopoh membuka pintu belakang dan mencari-cari. Ia terkejut melihat tetangganya menangis, namun tak tahu apa yang harus ia lakukan. Kemudian ia ikut duduk diam sambil mengamati putranya dari jauh.
Menit demi menit berlalu hingga kakek itu menguasai dirinya lagi. “Terima kasih,” katanya sambil menepuk lembut pundak Rooney. Kemudian ia bangkit dan mengantar Rooney pulang.
Ibu Rooney membuka pintu dan berpura-pura tidak tahu. Namun ia memberanikan diri bertanya pada tetangganya, “Apa Anda baik-baik saja?”
Kakek itu menjawab sambil tersenyum, “Jika yang kau khawatirkan apakah anakmu menggangguku, jawabannya tidak. Dia justru membantuku melepaskan beban dihatiku.”
Malam hari, ibu pun tertarik bertanya pada anaknya, “Apa yang kau lakukan bersama kakek sebelah rumah?”
“Tidak melakukan apa-apa,” jawab Rooney yang kemudian kembali asyik membantu menyiapkan makan malam.
Terkadang, yang kita butuhkan hanya seorang teman yang ada didekat kita pada saat yang paling kita butuhkan, tanpa nasihat, banyak bicara dan kata-kata. Hanya duduk diam bersama seorang kawan, bisa menjadi obat terbaik bagi kegundahan kita.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
bagus....
Posting Komentar